Masbro mbaksis sekalian…
Sehari-hari kita sering penat bekerja. Mengupayakan hak kita melalui serangkaian kewajiban-kewajiban kita. Dalam banyak hal belajar, semenjak kita lahir sampai saat ini selalu melalui proses. Memang kadang proses tidak terlampaui dengan baik. Tapi ketika kita belajar bersungguh-sungguh melalui patokan Agama dan aturan Negara, adalah keniscayaan semua menjadi baik dan benar. Setidaknya itu dari sudut pandang nyobamoto.com selama lebih dari 4 dasawarsa ini.
Tapi tidak kurang pula saat hati ini miris membaca dan melihat kenyataan ketika terjadi suatu malapetaka. Apapun bentuknya, kadang banyak diantara saudara-saudara kita yang sedang terkena masalah, justru dimanfaatkan oleh saudara-saudara kita yang lain. Sebuah contoh, kabar “kadang” nyangkutnya bantuan untuk korban bencana. Atau di-”sunat”nya bantuan pihak lain kepada yang terkena musibah. Hal-hal ini masih sering saja terdengar, terlihat dan terjadi. Baik melalui cerita langsung, atau banyak kita baca di media massa.
Yang terakhir ini adalah yang ditulis disini. Terlihat bahwasanya saat terjadi malapetaka atau kecelakaan di pintu perlintasan kereta api di Bintaro yang baru lalu, masih banyak saudara kita yang memanfaatkan situasi dari ke-sialan yang terjadi oleh saudara kita yang lain. Saat ada yang membutuhkan angkutan ke suatu daerah, yang biasanya seharga Rp. 100.000,- langsung melonjak menjadi Rp. 400.000,- Masya Allah. Naik 4 kali, dengan alasan kereta sedang tidak jalan, maka banyak yang butuh mobil.
Sementara angkot dengan rute Tanah Abang ke Serpong yang biasanya hanya Rp. 8.000,- sang sopir secara semena-mena menarik Rp. 50.000,-, Sebuah angka yang fantastis, disaat sedang berduka.
Trus gimana masbro mbaksis nurut sampéan…???
Ternyata menari diatas penderitaan oran lain itu tidak hanya ada pada lagu. Tapi dikehidupan nyata ini banyak sekali terjadi. Entah mengapa, sepertinya saudara-saudara kita itu memanfaatkan apesnya atau sialnya orang lain. Beginikah hasil kita selama ini belajar agama? Seperti inikah hasil kita menjadi warga negara? Saudara-saudara kita memanfaatkan kondisi yang ada. Bagaimana kalau hal itu terjadi pada kita?
pict : from Google
Filed under: Opini Tagged: apes, kejam, menari, opini, salah, sial, tragedi, wacana