BroSis sekalian…
Melanjutkan artikel ultah wisata dibungkus turing oleh nyobamoto.com bersama bro Fauzi fncounter.com dimulai dari pelataran Gunung Batok. Selepas puas berfoto ria kami lanjut ke halaman gunung Bromo meski tidak berniat naik untuk melihat kawah. Hanya sekedar berfoto di Pure secara bergantian. Apalagi sebenarnya saat disana kami dalam kondisi lapar. Jadi males mengeluarkan tenaga ekstra
Usai di Pure, kami bergerak menuju lautan pasir di timur gunung Bromo. Motor makin sliat-sliut melibas luasnya pasir ini. Tempat ini dikenal Pasir Berbisik. 2 tahun yang lalu saya beraksi disini bersama wak Kaji Taufik tmcblog dan kang IwanBanaran. Juga bersama pak Edo Rusyanto, pak Stephen Langitan dan tentu dulur Bangil pak RT aka RiderTua.
Beberapa kali sekedar njepret disana, tapi juga agak terganggu saat sapuan badai pasir sering menerpa kami. Kami memilih melanjutkan perjalanan ke Savana dan bukit TeleTubbies. Tempat yang dulu saya datangi saat launching Byson dan New Scorpio Z.
Jalanan mulai berbeda. Kalau tadi pure pasir, maka kali ini sudah lebih bersahabat karena sudah tanah dengan sedikit pasir. Tapi yang cukup mengganggu adalah beberapa kubangan yang harus kami hindari. Bukan sulit, tapi cukup jeli memilih jalan saja Searah dengan beberapa wisatawan lokal lainnya, kami juga sering berpapasan dengan yang baru masuk untuk menuju Bromo.
Meninggalkan bukit TeleTubbies (ntah siapa dulu yang pertama nyebut begini) jalan semakin tidak bersahabat. Bukan full tanah, tapi juga bukan aspal. Melainkan campuran ada cor semen dan makadam yang gronjal-gronjal itu. Untuk penduduk sekitar sini atau.yang terbiasa model jalanan seperti ini tidak ada masalah sama sekali. Tapi bagi beberapa yang belum pernah, bisa jadi merepotkan. Monggo tengok foto-foto yang ada. Alhamdulillahh Red Supri nggak mengalami gangguan dan kesulitan disini.
Sampai pertigaan nJemplang kami memutuskan untuk lanjut ke Ranu Pane. Perkiraan kami hanya.dekat, tapiii…wohhh lumayan pegel tangan kami. Karena medan (jalan) menuju kesana juga nggak seperti kilometer-kilometer awal. Rusak juga brosis jalannya Tapi alhamdulillahh kami berdua berhasil sampai di pintu masuk pendakian ke Gunung Semeru via Malang-Tumpang. Sayang pesona Ranu Pane tidak diolah dengan lebih serius sehingga menarik siapa saja termasuk yang ingin mendaki ke Semeru.
Setelah merasa cukup disana kami balik badan untuk menempuh 54 km lebih untuk kembali ke rumah. Bukan jarak yang jauh, tapi jalan-nya yang bikin capek Lepas dari pertigaan tadi kita bablas terus ke arah Poncokusumo Tumpang. Ini dia, hampir 2 kilometer saat jalan menurun rem belakang blong. Untung pas nggak di turunan yang ekstrim. Alhamdulillahh sebelum masuk Poncokusumo yang aspalnya lebih baik rem belakang sudah kembali normal.
Masalah lain timbul yaitu rasa kantuk yang mendera. Haduuhhh… Lapar, energi kurang plus capek dan ngantuk benar-benar momok serius dalam berlalu lintas. Hampir celaka brosis Bersepakat di Tumpang untuk istirahat sekaligus makan pagi pukul 2 siang Usai langsung ngebut menuju rumah di Singosari dan Lawang.
Alhamdulillahh BroSis…
Sampe di rumah dan bisa istirahat. Oleh-olehnya foto saja ya…
Pict : nyobamoto.com
Related Posts
- Wisata Pemandian Air Panas Cangar Batu Malang
- Wisata_Ke Pantai PAPUMA Jember
- Berkunjung ke PonPes BIHAARU BAHRI ‘ASALI FADLAAILIR RAHMAH Turen
- Wisata Taman Rekreasi SELECTA – Batu Malang
- KOPDAR BLOGGER dan KOMENTATOR dalam rangka DEKLARASI JATIMOTOBLOG di Songgoriti Batu
- Nyoba ke Malaysia_part four (habis)
- Nyoba ke Malaysia_part three
- Nyoba ke Malaysia_part two
- Mblåkräck ke Telaga Sarangan bersama CS1 Malang
- Njepret Bulan Purnama pas Mblakrack ke Bromo
Sent from WiroDroid® for WordPress
email : maswiro@nyobamoto.com
Filed under: Touring, Wisata Tagged: Bromo, bukit, jemplang, Lautan Pasir, Pasir Berbisik, pure, puri bromo, ranu pane, teletubbies, tumpang