Brosis
Selepas usai latihan pramusim di Sirkuit Sepang, Ducati yang masih terseok-seok memantapkan posisi untuk memilih opsi keluar dari melawan Tim Repsol Honda dan Yamaha Factory Racing, akhirnya membulatkan tekad untuk berpindah turun kasta menjadi peserta Open Class. Ducati yang semenjak tahun 2007 saat kemenangan Casey Stoner dahulu, selanjutnya memang seakan seperti sebagai peserta penggembira saja. Tidak pernah motornya mampu secara meyakinkan untuk mengungguli duo pabrikan Jepang di motoGP.
Tapi bagaimana lagi brosis. Ducati juga pingin motornya diketahui banyak orang bahwa di motoGP mereka bisa menang. Tidak hanya saat dikendarai oleh Casey Stoner yang memang dianggap punya kelebihan itu Ducati bahkan sudah seringkali mengganti (ditinggal keluar/masuk) pebalap karena motornya yang dirasa tidak kompetitif. Maka jurus memainkan strategi dipilih oleh pihak pabrikan Bologna – Italia ini. Ntah karena mau main-main dengan regulasi atau bagaimana, yang jelas Ducati berusaha memanfaatkan kelonggaran yang ada di Open Class.
Lihat saja :
- Kompon ban yang lebih lunak
- Bahan bakar sebanyak 24 liter di tangki
- Jatah mesin menjadi 12 unit untuk satu musim
- Ecu buatan Magnetti Marelli yang “katanya” lebih murah —muossssooookkk—
Dan di Philips Island, Livio Suppo yang dahulu juga sempat di tim merah dan barusan tempo hari mampir di Jakarta menyampaikan pendapatnya. Bahwa seharusnya semua petinggi motoGP harus memikirkan soal open Class di masa depan. Harus ada batasan tim mana yang boleh masuk dan tidak boleh di kategori ini, sindirnya.
”Kami di Honda, posisi sudah sangat jelas. Kami mengerti, Ducati sedang berada di belakang, dan mereka mencoba untuk bangkit. Jelas, regulasi kelas open memperbolehkan mereka mengembangkan mesin selama musim berlangsung, dan ini penting untuk Ducati, saya mengerti,” kata Suppo.
Lalu dia menambahkan bahwa di sisi lain, pihaknya tak begitu senang dengan hal ini. Pasalnya, beberapa hari jelang pengumuman kepindahan Ducati ke kelas open, Magneti Marelli mengenalkan piranti lunak baru yang jauh lebih rumit dan mahal, dibandingkan versi lama dan standar. Hal inilah yang memicu Livio Suppo bereaksi negatif.
Menurutnya, Open Class adalah ”kelas bawah”, untuk tim-tim dengan biaya terbatas. Karena itulah diciptakan regulasi yang memberi kemudahan seperti pengembangan mesin, jumlah mesin dalam satu musim, bahan bakar lebih banyak dalam balapan, sampai ban kompon lunak saat kualifikasi. Harapannya, tim-tim kecil di Open Class bisa lebih kompetitif.
”Bila seperti ini, Open Class yang menggunakan sepeda motor Factory (menyindir Ducati) akan tidak murah. Saya pikir inilah tujuan dari dibuatnya Open Class, untuk menciptakan kelas ’murah’. Jadi, kita perlu memikirkan lagi dan memahami akan hal ini, bersama dengan Dorna dan MSMA. Semua sudah jelas tujuan dari kelas ini di masa lalu. Pengertian kami, dan saya rasa semua mengerti, Open adalah kelas yang lebih murah dibandingkan Factory. Sekarang, dengan Ducati masuk di kelas ini, pengertiannya sudah berubah. Ini yang menjadi pertanyaan dan kita butuh duduk bersama, bagaimana MotoGP ke depan,” tegas Suppo.
Hal inilah yang pada gilirannya menyeruak bahwa Ducati sedang melakukan kecurangan. Dia menggunakan mesin factory yang bisa dioprek dan terus dikembangkan, tetapi dengan segala keuntungan yang berasal dari regulasi Open Class. Hal ini akan menjadi pembeda signifikan bila dibandingkan dengan motor Honda RCV1000R dan juga Yamaha Open Class. Ducati akan berada diatas angin dan bahkan memperoleh keuntungan kemanangan di beberapa sirkuit. Apalagi beberapa hari yang lalu ECU khusus Open Class yang dikatakan di buat oleh Magneti Marelli malah masih tampak tulisan Ducati Holding Company. Nah loooo…
Gimana nih masbrooo…
Belum balapan sudah ruwet nih. Moga ntar segera klir aja wis
Pict : from Google
Related Posts
- Jorge Lorenzo Tutup Tes Hari #3 di Philips Island Dengan Sempurna
- Reaksi Sinis Kubu Honda Terhadap Pilihan Open Class Oleh Ducati
- Tes Hari Kedua Philips Island Lorenzo Masih Tercepat, Diikuti Pedrosa
- Tes Hari Pertama Philips Island, Lorenzo Pimpin Catatan Waktu
- Rossi Puas di Dua Kali Tes Pra-Musim, Yakin Dapat Tawaran Kontrak Dari YFR
- Gak Perlu Galau Gak Lihat MotoGP Di Tivi. Ini Solusinya
- Selamat Ulang Tahun ke-35 Valentino Rossi
- Meski Rival, Pedrosa Salut Dan Kagum Dengan Ketangguhan Rossi
- Press Release_Inspirasi Konsumen, One HEART dan Satu HATI kembali ke MotoGP
- MotoGP_Hari Terakhir Tes Pra-Musim Sepang Marquez Makin DiDepan
Filed under: motoGP Tagged: Ducati, ecu, factory class, kategori, livio suppo, magneti marelli, open class