BroSis…
Hari minggu kemarin, via gelontoran artikel wak Haji Taufik yang sedang membahas masalah notifikasi dari NJKB varian motor matic Suzuki, yang disinyalir merupakan Brugman 200cc atau nama di Indonesia mungkin Skywave 200. Dalam NJKB menggunakan kode UH200. Bukan masalah kehadirannya yang bikin heboh. Melainkan adalah bandrol harga yang tersemat untuk matic tersebut. Di situs NJKB bandrolnya “cuman” Rp. 14.700.000,-. Welehh…apa nggak gila tuh?
Seperti diketahui bahwasanya yang hadir ini bukan matic kelas low end atau mid. Kalau yang banyak wira-wiri di jalan itu memang biasa. Masalahnya ini adalah matic gembrot dengan kubikasi yang juga gede. Wong nggendong mesin 200cc, apa nggak gede tuh? Tapi ya yang jadi masalah diatas adalah kok bisa harga bisa murah segitu. Nggak salah ketik kan? Yaa enggak lahhh…
Sekedar sedikit mengingatkan, bahwasanya Suzuki juga mengeluarkan NJKB Inazuma dengan kode GW 250 MT pada angka Rp. 30.000.000,- Hasilnya harga yang dibandrol sampai dengan Rp. 46.000.000,- Bener-kan? Jadi bisa kita lihat bahwasanya untuk kasus Inazuma, 30 juta menjadi 46 juta berarti ada selisih 16 juta. WOW… Terus bagaimana dengan skutik Burgman 200cc yang katanya sangat murah itu?
Hehe…
Nyobamoto punya opini sendiri brosis. Semua bilang murah atau apapun itu terserah. Yang penting sebenarnya adalah keseriusan pihak SIS atau Suzuki Indonesia terhadap semua NJKB yang didaftarkannya. Maksudnya? Ya yang serius gitu saat menjual dan melayani konsumen Indonesia ini. Hampir semua segmen motor Suzuki boleh dibilang terseok-seok. Kalaupun memaksakan keberhasilan maka hanya ada Ayago Suzuki Satria FU yang sampai saat ini menopang kehidupan SIS. Seperti diketahui, dahulu Suzuki adalah pabrikan peringkat kedua di Indonesia diatas Yamaha. Sekarang posisi kedua dan ketiga terbalik
Kembali ke Burgman 200, serius nggak sih Suzuki Indonesia mau merilis dan jualan matic gambot ini? Apalagi yang sudah bermimpi punya makin banyak Sebagian yang lain mengatakan PCX berarti overprice. Lucu pokoknya kejadian di dunia otomotif akhir-akhir ini. Dalam kasus ini Burgman seharusnya tidak hanya sekedar di bentuk image-nya saja menjadi skutik gambot yang dibutuhkan dan harganya murah. Harus lebih dari itu.
Suzuki Inazuma yang dibandrol Rp. 46.000.000,- akhirnya bisa dibilang nggak laku. Bahkan kalau nggak salah CBR250R yang nggak laku itu masih mending. Nah looo. Akhirnya ada program diskon 10juta untuk Inazuma atau GW 250 ini. Masih ingat? Trus apa bedanya dengan Burgman 200cc ini? Bila Suzuki tidak benar-benar all out menyempurnakan jaringan after salesnya? Hebohnya Inazuma dulu juga semacam ini. Semua berharap muluk-muluk. Tulisan di media online dan blog membanjir karena dia berbeda dibanding 250cc yang ada sebelumnya yaitu Ninja dan CBR.
Wisss…sampai disitu dulu opini saya.
Kalau nurut sampean bagaimana? Ini cerita ulangan Inazuma atau memang Suzuki bangkit betulan? Apa indikasinya nurut sampean?
Monggo sampaikan di kolom komentar :mrgeeen:
Pict : from TMCBlog
Related Posts
- Bener Nih Suzuki Mau Masarkan Burgman 200? Yakin???
- Suzuki Akan Rubah Strategi Dengan Masuk Open Class Pada 2015
- Press Release_Aksi Gila Anak Muda yang Aktif, Yamaha Urban X Style
- Data AISI_Raihan Honda Bulan Pebruari 2014
- Press Release_Glow Run Night Series GT125 Pertajam Imej Yamaha
- Press Conference_Launching Yamaha GT125 di Royal Plaza Surabaya
- GT125 Ini Berhasil Mencapai Kecepatan 135 km/jam. Biyuhhh…
- Ada Yang Salah Dengan Xeon, Sehingga Motor GT125 Eagle Eye ini Berbeda?
- Memang…Apa Sih Perlunya Matic atau Bebek Digeber Turing Jarak Jauh Oleh ATPM?
- Impressi nyobamoto.com Diatas New Yamaha GT125 EE
Filed under: Suzuki Tagged: 200cc, big scooter, burgman, gambot, gembrot, Matic, njkb, PCX, SIS, skywave, suzuki indonesia, uh 200