BroSis…
Hari Kamis tanggal 13 Maret 2014 kemarin, nyobamoto.com bersama rekan-rekan kerja mendapat undangan dari TVRI Surabaya. Lhooo…untuk apa? Héhé…bagian dari menjaga salah satu kekayaan budaya bangsa Indonesia yang tentunya disukai di Jawa, yaitu kesenian Campursari. Ini mantab masbro mbaksis. Kantor sudah 3 kali mendapat undangan. Dan saya ikut pada kesempatan pertama dan ketiga, kamis malam kemarin Dan yang saya lihat, TVRI Surabaya cukup bagus dalam mengakomodir semua jenis kesenian daerah yang ada. Ini adalah tindakan yang sangat benar.
Televisi plat merah ini memang digadang-gadang sebagai televisi publik yang bisa menjaga kekayaan budaya bangsa, setidaknya untuk menjaga semua kesenian yang menjadi ciri khas budaya Jawa Timur. Selain siaran langsung Campursari yang sudah saya lihat, live performance band dan juga dangdut tidak ketinggalan. Bahkan yang tidak bisa dikesampingkan adalah siaran wayang kulit. Ini memang sudah seharusnya ada media yang masih selalu memperhatikan, meliput dan menyiarkan keragaman budaya lokal yang saat ini semakin terdesak oleh globalisasi dan westernisasi budaya, utamanya yang sedang menjangkiti generasi muda Indonesia.
Untuk Campursari Tambane Ati TVRI Surabaya sendiri, dibawakan oleh Cak Pendik dan Cak Momon ini cukup digemari. Baik yang langsung berada di studio saat proses syuting, maupun yang menyaksikan melalui layar kaca di rumah. Sayang secara jujur saja, acara ini “hanya” digemari oleh yang berusia 30 tahun keatas. Sementara generasi muda yang diharapkan menjadi salah satu pilar kebudayaan tersebut tetap ada, justru tidak suka atau bahkan acuh dengan Campursari. Sayang memang…
Pada episode kali ini yang tampil adalah grup campursari “WONG JOWO” Enterprise, yang berasal dari kota Mojokerto. Selain penampilan harmoni yang cukup bagus dari instrumen plus gamelan yang dimainkan, 3 (tiga) orang vokalis cukup membuat penonton bergoyang. Lagu-lagu yang dibawakan rata-rata sangat familiar ditelinga kita penikmat campursari. Ada Oplosan, Alun-alun Nganjuk, Cidro, dan lain-lain. Hemmm… Rasanya kemarin kurang saya (bersama rekan-rekan kantor) melihat live performance Campursari di TVRI Surabaya yang cuman satu jam Kapan-kapan pingin lagi lah…suerrr
Gimana masbro mbaksis? Pernah menonton acara beginian? Live or hanya lewat tivi?
Saya sendiri adalah penikmat semua genre musik Hanya satu yang saat ini belum bisa menikmati. Yaitu SERIOSA!! Entah…saya merasa belum bisa menikmati saja.
Selain itu, saya sangat suka bahkan SUPER SUKA
Pict : Dok Pribadi nyobamoto.com
Related Posts
- MALANG CITY ROCKER di HUGO’S Cafe
- KUNTO HARTONO akhirnya rengkuh GUINESS BOOK of RECORD
- KUNTO HARTONO ingin pecahkan Rekor Dunia GUINNESS BOOK of RECORD dengan main drum selama 121 jam
- Grand Final Yamaha Cup Race di Sirkuit “dadakan” Stadion Kanjuruhan
- Rock and Roses, dendangkan lagu-lagu lawas
- Jêprétan di Könsér GARASI Band
Filed under: Kesenian Tagged: Artis, Budaya, campursari, diatonis, kesenian, lagu, menjaga, pentatonis, tambane ati, tvri, tvri surabaya