Konsumen Sebenarnya Harus Bersyukur Atau Memusuhi “Kebijakan” Pabrikan?

YZF R15 V2 Launching di Bangkok, Thailand

Brosis…
Pagi ini membaca artikel kang Iwan disini, saya senyum-senyum saja. Pastinya artikel akan menjadi tempat curhatan banyak komentator. Setiap ada produk baru pasti akan ramai opini. Bukan hanya karena produknya yang dinilai, melainkan juga konsumen atau yang lain berusah mencari-cari…mengapa hal seperti itu terjadi. Apa yang dimaksud itu?

YZF R15 V2 White Blue

Kekecewaan konsumen, utamanya yang bener-bener sudah meluangkan dananya untuk beli motor, justru adalah api dalam sekam. Mereka bisa marah terhadap apa yang diinginkan bila hal ini benar-benar tidak terjadi. Sebuah contoh kita mabil YZF R15 yang gossipnya dibandrol dibawah Rp. 30 juta. Harga sudah membuat banyak orang berharap. Tetapi kebijakan lainnya tidak sejalan. Yaitu kapan motor yang dikatakan banyak orang KEREN ini di launching. Kita tidak tahu sama sekali denga agenda atau strategi pabrikan.

Agak kikuk lihat ini :(

YZF R15 yang gambarnya sudah bisa kita nikmati setiap hari itu ternyata kemarin malah sudah launching di negara tetangga sesama anggota ASEAN, yaitu Thailand. Bisa jadi banyak potential buyer yang marah karena motor yang disinyalir produk YIMM atau Yamaha Indonesia itu malah di rilis pertama oleh negara lain. Sebuah kebanggaan telah hilang dari beberapa konsumen yang kecewa. Bukti lain adalah, ada konsumen yang justru mendatangkan YZF R15 ini secara Build Up melalui IU (importir umum). Sempat diangkat artikel oleh Irfan Pertamax7. Monggo dicari disana. Nahh..looo…

YZF R15 V2 saat launch di Bangkok Thailand

Lha terus kita gimana?
Haruskah kita ngotot, mau kita bahwa pabrikan musti nuruti atas nama konsumen?
Haruskah kita menyetir strategi pabrikan? Lha disana yang ngatur ya orang pandai-pandai lhooo.
Haruskah kita mangkel dan membenci bahkan memblokir pabrikan tersebut?