Brosis…
Seri Austi kemarin sudah kita ketahui bersama. Marc Marquez dan Dani Pedrosa yang membela panji-panji Repsol Honda sangat dominan dan bahkan untouchable dari motor tim lain. Semua pebalap ditinggal dengan jarak sangat jauh untuk hitungan balap motoGP. Sementara sang pionir benar-benar mengukir tinta emas menggunakan namanya tidak hanya satu catatan. Melainkan semua di catat atas nama Marquez. Sebuah rekor atas namanya sampai saat ini. Fastest Lap, Best Lap, Pole, dan Juara…semua atas namanya.
Tapi bukan hal itu saja yang membuat dia menjadi perhatian banyak tim dan banyak pengamat. Bahkan posisi Marquez hanya bisa dikuntit (bukan dikejar) juga hanya oleh Dani Pedrosa yang notabene adalah rekan satu tim Marquez di Repsol Honda. Berarti secara sepintas Motor Honda cocok dengan Sirkuit Austin? Bisa jadi ya memang benar. Tapi secara skill balap, semua yang di motoGP juga punya skill yang juga mantab. Kalaupun beda hanya sedikit-sedikit. Tapi ternyata ada faktor lain yang menyebabkan Marquez secara pribadi benar-benar bisa jauh di depan semua pebalap. Apakah itu? Jawabannya BAN.
Sampean ketahui, bahwa banyak pebalap sering ngomel-ngomel dengan ban. Tetapi hal itu tidak dikeluhkan sama sekali oleh Duo Repsol untuk musim 2014. Kemudian ketika Jorege Lorenzo menolak menggunakan ban spesifikasi 2014, maka mayoritas juga menggunakan ban spesifikasi lama dan ber-kompon medium. Jadi 22 pebalap dari total 23 starter di kelas utama atau motoGP menggunakan ban medium. Dan hanya satu pebalap atau starter yang menggunakan ban berkompon keras. Yaitu Marc Marquez yang juara seri Austin. Nah loo…
Bukan tanpa alasan bila Marquez memilih ban berkompon keras ini. Semua tahu bahwasanya Juara Dunia termuda ini adalah membalap dengan sangat agresif. Apalagi sirkuit Austin yang siang hari saat digunakan balap sangat panas. Jelas abrasi ban sangatlah cepat. Bridgestone sendiri selain mencatat Marquez satu-satunya pebalap yang menggunakan ban tipe kompon keras, juga sedang menginvestigasi ban pebalap lain. Dua orang yang mengeluhkan kinerja ban adalah Valentino Rossi dan Stefan Bradl. Dari hal ini jelas bahwa faktor riding style dan setingan motor sangat mempengaruhi kondisi akhir ban. Baik Rossi maupun Bradl sangat kompetitif pada awal sampai tengah race, tapi mulai melorot pada sepertiga balap berakhir.
Sekali lagi, pemilihan ban di Austin menyebabkan banyak pengamat mengatakan bahwa Marc Marquez pada posisi SANGAT CERDAS. Dia menggunakan strategi dan semua skill balapnya untuk meraih kemenangan. Bridgestone selaku penyuplai ban untuk balapan juga sangat tau dengan hasil yang diraih Marquez. Sekedar mengingatkan, tahun lalu Marquez juga menggunakan ban ber kompon keras. Podium 1 sekaligus juara ter-muda pada usianya. Dan sekarang dia mengulanginya lagi. Top banget Marc Marquez…
Yang aneh…mengapa tidak ada pebalap lain menggunakan ban kompon keras ini? Semuanya memilih medium. Perjudiankah atau strategi jitu dari Marquez? Monggo brosis…ulasan opininya di kolom komentar :)
Pict : from Google
Related Posts
- CBR150R Lokal adalah Barang Baru. Justru R15 adalah Barang Lawas
- MotoGP_Rossi Sedih Karena Collin Edwards Pamitan Untuk Pensiun
- MotoGP_Bagaimana Nasib Honda RCV1000R di Sirkuit Austin 2014?
- AHM Nikmati Kue Kuartal Pertama 2014 Dengan Nyaman
- TVC New Honda Blade FI 125 cc Apik Gambarnya
- Rossi Akui Marquez Kandidat Kuat Juara Dunia. Dan Rossi Akan Membendungnya
- Jelang MotoGP Austin, Siapakah Yang Merajai? RC213V atau M1?
- Mantab, Fitur Remote Pada Honda Vario 110 FI
- Blade 125 FI Bukan Menggunakan Mesin Supra X 125?
- Press Release_ Tuntaskan Komitmen Injeksi, AHM Rilis New Honda Vario FI dan New Honda Blade 125 FI
Filed under: motoGP Tagged: abrasi, abrasive, austin, ban, hard tyre, kompon, Marquez, medium tyre