Nyobamoto.com-Masbro Mbaksis sekalian…
Gonjang ganjing di Surabaya nggak berhenti meski seorang pemimpin super sudah ada disana yaitu bu Risma yang menjabat selaku Walikota Surabaya ini. Banyak terobosan program dan hal-hal yang sanagt bermanfaat yang telah dirasakan langsung oleh Walikota super yang sering turun langsung menangani segala hal, dan tidak hanya retorika dari balik meja. Bahkan beberapa hari yang lalu juga sempat heboh karena marahnya bu Risma yang mengetahui bahwa Taman Bungkul yang telah rusak hanya karena ada promosi ice cream dari salah satu produsen tersebut. Taman yang menjadi salah satu icon kota SUrabaya itu ludes, karena bunga dan tumbuh-tumbuhannya ter-injak-injak oleh warga yang memperebutkan ice cream seharga Rp. 2.800,- itu. Sayang memang.
Dan yang juga masih hangat masalah lain adalah tentang cita-cita mulia seorang Risma yang ingin menutup komplek Lokalisasi Dolly. Seperti semua tahu, bahwa Dolly adalah komplek pelacuran terbesar di Asia Tenggara. Tapi dengan predikat itu, Bu Risma selaku Walikota tidak bangga. Wong punya rekor tempat pelacuran masak bisa dibanggakan? Tentu tidak. Dan sedang menggagas untuk menutup lokalisasi ini dan akan dilakukan pelatihan dan pemberian pesangon untuk para penjaja cinta serta mucikarinya.
Tapi anehnya, Bu Risma yang berasal dari PDI-P ini, Program Penutupan Dolly ini justru juga mendapat perlawanan dari PDI-P sendiri, seperti yang diungkapkan Ketua PDI-P Surabaya Wisnu Sakti Buana. Ironisnya, Wisnu Sakti Buana adalah Wakil Bu Risma atau Wakil Wali Kota Surabaya. Secara tegas Wisnu mengatakan penolakan secara pribadi maupun partai terhadap langkah Bu Rismma yang akan menutup Lokalisasi Dolly pada tanggal 19 Juni 2014 yang akan datang.
Wisnu beralasan bahwa, meski dia mengapresiasi langkah Pemkot Surabaya dibawah kendali Bu Risma ini, namun PDI-P sebagai partainya wong cilik lebih mempertahankan keberadaan Dolly, karena secara ekonomi puluhan ribu warga sudah sangat bergantung pada aktivitas di lokalisasi Dolly. Fakta itu sudah berlangsung puluhan tahun sejak Dolly ada. Hal inilah yang menjadi alasan Wisnu Sakti Buana bahwa semenjak Walikota sebelumnya yaitu Bambang DH, tidak pernah terbersit sedikitpun untuk menggusur atau menutup lokalisasi Dolly.
Sementara sebagai sesama pimpinan pemkot Surabaya, Bu Risma yang notabene juga seorang yang berasal dari PDI-P akan tetap ngotot menyulap dan mempunyai program tertentu yang akan menjadikan Dolly menjadi sentra ekonomi yang terintegrasi. Nah loo…
Gimana nih masbro mbaksis?
Sampean secara pribadi punya opini seperti apa terhadap hal ini? Monggo tuangkan di kolom komentar. Trima kasih :)
Pict : from Google
Artikel Terkait
- Bu Risma Dan Wakilnya Kontra Tentang Masalah Penutupan Dolly
- Salut Buat Bu Risma Untuk Tetap Komitmen dan Menjaga Amanah Memimpin Surabaya
- Press Release_Yamaha Glow Run GT125 For Kelud
- H-1 : Acara Ultah Pertamax Jatimotoblog 29-30 Des 2012
Filed under: Opini Tagged: mucikari, pdip, penutupan dolly, pesangon, psk, risma, risma harini, sentra ekonomi, walikota