Nyobamoto.com-Mabro Mbaksis sekalian…
Postingan mas Haji Taufik di artikel ini memang cukup punya alasan yang sangat realistis. Beliau mengingatkan sekaligus mencolek pabrikan YIMM dan mungkin para fansboy produk-nya, untuk tidak lupa daratan. Karena yang biasanya terjadi, sering kali jumawa, lupa daratan dan terbuai kesuksesan, itu membawa bencana yang tidak terduga sama sekali. Dan mas Haji Taufik cukup gamblang menjelaskan “himbauannya”.
Dalam kenyataan, di bumi Indonesia ini semua mengakui bahwa kehadiran motor matic Jepang memang secara umum diperkenalkan oleh Yamaha melalui brand lawas Nouvo. Tapi beberapa saat kemudian diperkenalkan dengan nama baru Mio. Disini terlihat meskipun bukan kelaziman membawa motor ber-genre baru tapi lambat laun sukses. Sementara pabrikan lain termasuk Honda masih berkutat pada motor laki dan bebek. Mio mulai punya pasar signifikan dan menggerus segmen lain.
Honda yang terlambat menghadirkan matic dengan segala keunggulannya seperti kemudahan dalam penggunaan, terlihat harus berjuang dengan sungguh-sungguh untuk bisa ikutan mencicipi pundi-pundi yang mengalir dari segmen ini. Dan upaya maksimal ini baru bisa dinikmati oleh Honda setelah menjungkalkan kepemimpinan matic Yamaha pada tahun 2010-2011 sampai sekarang. Dari pengalaman seperti inilah mas Haji Taufik sekedar mengingatkan Yamaha (dan tentu FBnya) untuk tidak larut dalam euforia R series yang memang Cetar Membahana di jagat otomotif.
Apalagi mulai 2014, banyak asumsi yang mengarah bahwa segmen sport Yamaha mulai mendapat tekanan (ekstrimnya terdesak) oleh progres massive sport Honda. Yamaha masih memimpin dengan New Vixion sebagai garda terdepan. Tetapi Honda yang menggedor pasar sport dengan CB150R, Verza dan NMP FI, terlihat mulai bagus meski masih secara akumulasi atau keroyokan. Bagaimanapun Honda mulai serius dan semangat di segmen ini. Bila sampean cermati, maka beberapa bulan ini, catatan raihan Yamaha di MS keseluruhan AISI sudah sulit didapat tidak seperti dahulu yang justru open data untuk di share. Silakan sampean cari untuk catatan akhir-akhir ini…
Dan bila warning dari mas Taufik benar adanya, maka lampu merah buat Yamaha. Setelah matic dipukul telak seperti itu, bebek juga masih tertingggal…maka segmen sport juga pasti menjadi incaran kompetitor. Maka jangan sombong dan jumawa disana…karena relatif hasil pundi-pundi adalah tujuan akhir dari produsen. Kalau seret, mereka bisa kelabakan sendiri. Gimana masbro mbaksis? Apakah Yamaha sedang lupa diri? Matic dibiarkan? Sementara segmen sport juga mulai goyah, sehingga untuk meredam gempuran lawan, tembok kuat dipasang dengan cara launching R15 dan R25? Monggo opini sampean di kolom komentar.
Pict : from Google
Artikel Terkait
[display-posts tag=yamaha
Filed under: Opini Tagged: dominasi, Honda, Market Share, massive, Matic, sport, terlena, yamah