Nyobamoto.com-Masbro Mbaksis sekalian…
Siang itu panas menyengat kulit. Alhamdulillah saya menggunakan jaket, meski tangan saya telanjang :( Gerah tidak ketulungan. Apalagi Minggu jam 1 siang, lalu lintas dari Kota Malang pulang ke arah Singosari padat merayap. Mulai dari daerah Sumpil sebelum flyover Arjosari sudah terasa macetnya. Karena mobil yang naik (lewat) flyover saja diam tak bergerak. sementara motor seperti yang digunakan oleh nyobamoto.com lebih mendingan. Merangsek melalui celah sempit, motor-motor beradu skill memecah kebuntuan. Dan beberapa saat kemudian saya berhasil melewati flyover melalui jalan bawah (saya tabu lewat atas fly over, apalagi ada larangan motor naik flyover).
Saya juga sudah mulai tersendat, saat keluar kota Malang dan masuk wilayah kabupaten Malang yang dipisahkan oleh sungai di perumahan Pinggir Kali atau bahasa kerennya River Side. Merambat terus menaiki Balearjosari tempat banyak showroom kerajinan rotan. Kemacetan semakin bertambah menjelang pertigaan Bentoel di KarangLo. Karena selain satu arah dengan saya dari Malang, juga ada arus dari arah kota Batu yang juga menuju ke Surabaya atau Pasuruan melalui Lawang. Alhamdulillah…saya bisa mendekati traffict light meski dengan susah payah. Disana saya berada di shof atau grid kedua :D
Seperti sampean tahu masbro mbaksis, kalau kejadian seperti itu, maka petugas yaitu Polisi mengatur jalannya lalu lintas yang sangat dan super padat. Menit berganti, sementara prioritas jalan masih diberikan dari arah utara yaitu Mondoroko dan Singosari yang macetnya lebih parah. Polisi melalui pos polisi di pertigaan tersebut dengan menggunakan pengeras suara merk T*A :) memerintahkan penambahan laju kendaraan dari utara menuju arah Malang dan yang berbelok mengarah ke kota Batu. Sementara yang di jalan, membunyikan peluit dan ayunan tangan tanda menyuruh/memerintahkan kendaraan untuk berjalan dengan maksud mengurangi kemacetan.
Disitulah saya terkejut ketika disebelah kiri dan kanan saya beberapa motor mulai membunyikan klakson. Membunyikan bel dari motornya masing-masing. Mungkin maksudnya agar segera dijalankan yang dari Malang ke arah utara. Selain bel motor, terdengar suara nyaring berteriak : Goblok…Polisine Goblok. Lampu wis ijo gak oleh mlaku (Bodoh…Polisinya bodoh. Lampu sudah hijau kok belum boleh jalan)…kurang lebih begitu dalam Indonesia version. Saya yang hanya meoleh dan melihat biker disebelah dan menaksir umurnya “beliau” disekitar 40-45 tahunan ini ikut dongkol dan tersenyum sinis.
- Dalam hati saya…siapa sih yang bodoh?
- Polisi atau sampean?
- Bikernya tahu peraturan lalu lintas nggak ya?
- Dulu SIM-nya ujian atau “beli”?
Sungguh takjub saya dengan perilaku pengguna jalan. Sudah semakin aneh-aneh. Apalagi (dalam kasus ini) saya melihat beratnya petugas yang memang digaji oleh negara untuk mengatur lalu lintas. Mereka harus “bermandikan keringat” karena harus beridiri dijalan. Tapi hal itu tidak sebanding dengan volume kendaraan yang setiap hari memasuki ruas jalan yang sudah tidak mampu menampungnya. Apalagi ada biker-biker seperti yang saya ceritakan diatas. Saya hanya bisa ngelus dada brosis. Dada saya sendiri lho yaaa… Héhé…
Gimana nurut sampean?
Ada pengalaman lain lebih seru dijalanan? Silakan share dibawah :)
Semua gambar adalah ilustrasi kelakuan biker di Indonesia Raya :D
Pict : from Google
Artikel Terkait
- Ketika Biker Bod*h Menyalahkan Polisi. Apa Tanggapan Sampean?
- Schedule MotoGP Plus Rider MotoGP 2014
- Seorang Polisi Pengguna YZF-R1 ini Penyuka Rebah dan Ngebut
- Semoga Jendral Polisi Sutarman, Lebih Baik
- Meski Salah, Yang Penting Solidaritas Bersama…#eehh
- Kok Anéh Jendral? Masak POLWAN Gak Boléh Pakai Jilbab?
- Husqvarna ini kok “teronggok” di garasi pak Pol?
- HONDA BIKERS DAY di Gunung Bromo part one
Filed under: Opini Tagged: aturan, biker bodoh, jalan raya, lalu lintas, Polisi, undang-undang