Nyobamoto.com-Masbro Mbaksis…
Beberapa waktu yang lalu setelah gonjang-ganjing kenaikan BBM yang diumumkan langsung oleh Presiden Jokowi di Istana Negara dan langsung menimbulkan reaksi cukup besar di masyarakat, Jokowi melakukan aksi heboh lagi dengan penunjukan Jaksa Agung. Memang penunjukan ini lebih kepada Hak Prerogatif Presiden, tetapi hasil penunjukan tak urung menjadikan masyarkat “terkesima” dan “ngowoh” (pinjem istilah IWB) pada akrobat presiden Jokowi ini. Sedikit takjub dengan “pencitraan” saat pemilihan Menteri yang data calon menterinya terlebih dahulu dikirim ke KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dan juga PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan). Sebuah langkah hebat dengan menelisik track record dari calon menteri-menterinya. Sementara ternyata Jaksa Agung yang akan menjadi komando dalam salah satu penegakan hukum malah nihil hal semacam itu. Ada apa?
Yaa…
Hari Kamis kemarin adalah saat pelantikan Jaksa Agung pilihan Presiden Jokowi justru tidak seperti saat pemilihan Menteri. Kesannya seperti mendadak dan tidak ada dalam schedule hari kamis itu ada acara pelantikan. Sehingga pelantikan Jaksa Agung ini sampai molor sekitar 1,5 jam. Pelantikannya sendiri karena terlihat mendadak tidak banyak dihadiri oleh menteri-menteri pada Kabinet Kerja. Hemm…Trus siapa sih yang dipercaya Presiden Jokowi menjadi Jaksa Agung? Dia adalah H.M Prasetyo, seorang kelahiran Tuban yang tidak terendus kemungkinan menjadi Jaksa Agung, karena justru ada beberapa nama yang lebih terkenal yang wara-wiri digosipkan menjadi Jaksa Agung.
Tak urung banyak yang mengernyitkan dahi atas pelantikan ini, beberapa menteri yang hadir malah undur diri sebelum tuntas acara. Tapi yang paling banyak menimbulkan tanda tanya adalah dipilihnya HM. Prasetyo yang seorang anggota DPR dari Partai Nasdem. Jadi malah dari salah satu partai pendukung Jokowi, dan kuat dugaan ini adalah pengaruh hebat dari Seorang Surya Paloh. Sehingga seorang Abraham Samad yang ketua KPK dan jarang berkomentar terhadap hal-hal beginian sampai urun rembug dan menyayangkan pemilihan Jaksa Agung yang dipilih dari anggota DPR yang notabene seorang anggota partai.
Hal senada juga diungkapkan oleh ICW (Indonesia Corruption Watch) yang juga menyayangkan pemilihan Jaksa Agung dari partai. Memang disinyalir H.M Prasetyo dilantik dengan salah satu syarat untuk mundur dari partai NasDem, tapi tak urung tetap menimbulkan syak wasangka dan hal-hal lain. ICW bahkan mengatakan tak “mengenal” HM Prasetyo yang dapat diartikan sebagai kurang terkenalnya Jaksa Agung tersebut dikiprah dinas sebelumnya. Sementara Pakar Hukum Tindak Pidana Muzakir menyebut Presiden Jokowi telah CEROBOH memilih Jaksa Agung dari partai politik, yang bisa jadi penegakan hukum di Indonesia menjadi tumpul.
Hemmm…
Gimana kalau menurut sampean brosis?
Penunjukan seperti ini adalah Hak Prerogatif Presiden. Saya angkat tangan sudah…
Kita lihat bersama-sama progressnya kedepan. :(
Pict : from Google
Artikel Terkait
- Ironisnya Jaksa Agung Pilihan Presiden Jokowi
- Indonesia BBM Bersubsidi Jenis Premium Paling Mahal di Asia Tenggara?
- Jorge Lorenzo Dan Valentino Rossi Hari Ini HANYA Launching Livery Balap M1 motoGP?
- Antara Jokowi dan Mobil Murah
Filed under: Opini Tagged: abraham samad, hm prasetyo, icw, jaksa agung, Jokowi, kecewa, kpk, lantik