Seperti masbro dan mbaksis ketahui…
Beberapa waktu yang lalu terungkap bahwasanya beberapa nomor penting pejabat negara Indonesia di sadap oléh pihak Australia, dan mungkin juga oléh Amerika. Bahkan nomor pribadi Presiden SBY, bu Ani Yudhoyono, pak Jusuf Kalla, pak Widodo AS, dan lain-lain telah dicuri dengar. Lepas dari like n dislike kita terhadap beberapa orang, tapi tindakan yang dilakukan oléh pihak luar negeri dengan menyadap pimpinan negara kita itu adalah sebuah pelanggaran kedaulatan dan juga sebuah kejahatan. Siapapun tidak terima. Bahkan Jerman yang notabene adalah sekutu Amerika, melalui kanselir (Perdana Menteri)-nya berani “menghardik” Amerika, sehingga Barrack Obama langsung meminta maaf kepada Kanselir Jerman.
Bagaimana dengan Indonesia?
Entah terlalu halus atau terlalu hati-hati, sehingga responnya kurang GRENG. Hanya himbauan permintaan maaf dan akan ada evaluasi pada hubungan bilateral. Duta Besar RI untuk Aussie sudah ditarik. Hubungan bilateral pada beberapa hal tertentu sementara di vakum-kan. Beberapa pesawat F-16 kita yang sedang berlatih bersama juga ditarik kembali. Tapi hal ini secara pribadi saya rasa kurang untuk memperlihatkan kedaulatan Republik Indonesia yang diinjak-injak oléh negara lain. Secara terang-terangan mereka menganggap sebelah mata terhadap Indonesia.
Hal inilah yang menjadi trigger bagi kaum pembela dengan kemampuan khusus. Yang saya maksud bukan tentara perang seperti TNI yang memang jelas-jelas adalah Angkatan Bersenjata milik Republik Indonesia. Melainkan pasukan super khusus juga dengan kemampuan khusus. Yang saya maksud adalah Hacker Disini mereka menampakkan ketidak sukaan terhadap penyadapan tersebut. Sehingga mereka mulai meretas beberapa situs kepunyaan Australi. Hal ini sempat dlansir oleh harian terkemuka disana Sydney Morning Herald, cmiiw. Dan beberapa waktu yang lalu salah satu kelompok hacker yang mengatas namakan dirinya dengan Java Cyber Army, mulai meretas situs di Australia. Ini baru pemanasan dan bersifat protes terhadap tindakan yang telah dilakukan oléh pihak Australia.
Berhenti sampai disitu? Tidak. Dan perang ini akan semakin seru, karena hacker Australia juga mulai merespon. Mereka tidak tinggal diam. Anonymous dari Australia ini bahkan telah menghina anonymous Indonesia bahwa kemampuan mereka (hacker Indonesia) hanya setingkat anak-anak, yang hanya bisa meretas sos-med dan situs-situs biasa. Dan mereka bahkan mengancam akan meretas situs-situs penting negeri ini, baik kepunyaan pemerintah maupun media online besar.
Ini beberapa situs yang diancam akan di retas oléh anonymous Australia :
- Komisi Pemberantasan Korupsi : http://www.kpk.go.id
- Garuda Indonesia : http://www.garuda-indonesia.com/id
- Kaskus : http://www.kaskus.co.id
- Detik : http://www.detik.com
- Viva : http://www.viva.co.id
- dan beberapa situs lain yang akan diserang
Hadooohhh…
Gimana nih pemerintah Indonesia. Pemerintah yang berdaulat sudah dipermalukan dengan disadap, mbok yang kereng dan garang gitu lho, supaya disegani dan dihormati negara lain. Perang kalau perlu…#eehh jangan ding.
Maksud saya, mbok ada tindakan terarah dan terukur yang nyata dari pihak pemerintah Indonesia. Percuma kalau hanya sekedar marah-marah di Indonesia saja, tanpa perbuatan yang berarti.
Trus gimana nurut sampéan masbro mbaksis semua masbro?
Monggo pendapat or opininya?
Ini yang sempat di-RETAS (mungkin) oléh hacker/anonymous Indonesia. cmiiw
- http://dunia.news.viva.co.id/news/read/460230-situs-kepolisian-australia-diserang-hacker
- http://dunia.news.viva.co.id/news/read/460232-situs-bank-sentral-australia-sempat-dihajar-hacker
Filed under: Teknologi Tagged: australia, di hack, hack, hacker, indonesia, retas, situs