Masbro mbaksis sekalian…
Semua pembalap motoGP (include moto2 dan moto3) saat ini sedang berlibur. Baik karena sedang tidak ada schedule berada diatas lintasan balap maupun karena liburan akhir tahun 2013 ini. Bahkan ada beberapa yang menghabiskan liburan dengan kegiatan yang tetap berbau otomotif. Seperti di artikel saya beberapa hari yang lalu. Tapi yang ingin saya tulis kali ini adalah hal selain itu Apa itu? Monggo ikuti…
Menjadi kelaziman saat tim inti atau utama mendapatkan segala dukungan. Baik dari sisi pemilihan pembalap, sponsor, bahkan kebijakan pabrikan dalam support engine yang digunakan. Contohnya adalah Tim milik Helve Poncharal dengan julukan Yamaha Tech 3. Tim dengan laburan dasar warna hitam dengan striping kuning hijau ini cukup diperhitungkan sebagai bamper tim utama Yamaha Factory Racing (YFR) tempat bernaungnya Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi.
Hal menariknya adalah musim depan Yamaha Tech 3 diperkuat sosok baru jagoan yang naik kelas dari moto2, yaitu Pol Espargaro yang juga Juara Dunia moto2. Dia yang akan bertandem dengan Bradley Smith yang rekan se-tim Cal Crutchlow musim 2013. Tapi melihat strategi yang ada, sepertinya ini adalah ide dari YFR. ĶƠ̴̴͡Ơ̴̴͡ķ bisa?
Tim Repsol Honda dengan Duo pembalapnya tahun 2013 ini benar-benar merepotkan tim Biru YFR. Jorge Lorenzo dipaksa menyerahkan mahkota kejuaraan kepada pembalap debutan di tim HRC yaitu Marc Marquez. Sementara jangankan konsisten meraih podium Rossi ternyata juga kesulitan melawan Dani Pedrosa. Maka begitu tahun 2014 akan datang, rival sejati Marc Marquez di moto2 yaitu Pol Espargaro ditarik oleh Tim YFR. Tapi karena sampai akhir 2014, jok M1 sudah paten milik Lorenzo dan Rossi. Jadi posisi Pol “dititipkan” di Yamaha Tech 3 dengan beban salary dari YFR (cmiiw). Hal ini sifatnya adalah back up terhadap akhir tahun 2014.
Maksudnya adalah bilamana akhir 2014, salah satu dari jagoan Tim YFR mundur (kemungkinan Rossi), mereka sudah siap dengan pembalap pengganti. Penggantinya-pun juga dianggap se-level dengan Marquez dari tim HRC. Strategi lainnya adalah memberikan motor M1 dengan spek persis punya tim pabrikan. Berbeda dengan punya Bradly Smith yang jelas cuman M1 KW. Jadi jelaslah tugas Pol adalah bemper tim YFR dengan tugas merecokin Duo HRC. Syukur-syukur bisa naik podium. Iya kan?
Cerdas nih ahli strategi tim YFR. Lha Repsol Honda apakah diam aja melihat strategi ini? Atau juga akan ada kotra strategi yang lumayan jitu pula?
Monggo opini sampean masbro mbaksis dibawah…
Pict : from Google
Related Posts
- MotoGP_Strategi Yamaha Factory Racing Rebut Singgasana Juara 2014
- Liburan Dimulai. Ngapain Para Rider MotoGP?
- Repsol Honda Cabut Dari MotoGP Bila Terlalu Banyak Campur Tangan Dorna
- One Heart aka Satu Hati Siap Nongol di Motor RCV HRC 2014
- 24 Raihan Super Rekor Marc Marquez
- Marc “SUPER” Marquez Sang Jagoan MotoGP 2013
- Akhir Minggu Menggairahkan buat Fans motoGP
- Trio Spanyol di motoGP akan Mati-matian Siang ini
- Casey Stoner Dikukuhkan Sebagai Legenda MotoGP
- Duo Yamaha Factory Racing Berharap Menang di Sepang
Sent from WiroDroid® for WordPress
Filed under: motoGP Tagged: bradley smith, factory racing, herve poncharal, Lin Jarvis, Marc Marquez, monster, motoGP, pol espargaro, tech 3, Yamaha