BroSis…
Artikel ini menyambung artikel nyobamoto.com sebelumnya saat menghadiri “test ride” Yamaha GT125 Eagle Eye. Memang kurang puas untuk menggali semua informasi, karena jarak tempuh malam itu hanya meraih angka 23-24 km. Sementara meski di sesi akhir sempat betot-betot gas dan tarik rem sekuatnya, itu hanya sekedar luapan keinginan yang awalnya tidak keturutan (kesampaian:red) saat uji coba sebenarnya di jalan raya. Namun demikian nyobamoto.com akan coba share terhadap apa yang sudah dirasakan selama kurang lebih 23-24 km versi odometer bawaan GT125 ini.
Beberapa aspek dasar yang biasa nyobamoto.com rasakan saja…
Perlu dipahami tentang “kondisi” dan gambaran fisik nyobamoto.com.
Tinggi 165cm, berat badan 78-80kg
ERGONOMI : saya cukup enjoy diatas motor GT125 EE ini. Secara postur cerminan asli orang Indonesia. Nggak tinggi amat, dan nggak pendek amat Kaki juga gak ribet naruhnya.
JOK : balutan pembungkus jok yang dual tone terlihat serasi warnanya. Semua matic Yamaha menurut saya joknya empuk. Entah karena dibuat demikian untuk meng-counter shock breakernya yang dari dulu terkenal lebih keras dibanding matic kompetitor. Tingginya bersahabat untuk nyobamoto.com, dibanding Vario ISS punya adik yang saya test ride cukup jauh Singosari-Bangil PP
SUSPENSI : sepintas meski saya rasakan empuk pada jok, saya belum merasakan sebenarnya untuk shock depan belakang. Rute tempuh yang relatif di dalam kota tidak terlalu menampakkan kinerja redam kejutnya, walaupun ada beberapa ruas jalan yang agak bumpy.
KEMUDI : tangan saya mudah dan kondisi tanpa beban saat meraih stang kemudi, sekali lagi sayang tidak melakukan belokan atau driving yang agak ekstrim.
BODY : bodi yang membalut engine Xeon ini (cmiiw) merupakan gabungan dari adopsi bagian depan memakai Soul GT dengan aksen lebih garang, karena ada semacam grill tambahan di muka. Sementara untuk stop lamp secara desain mengadopsi punya Xeon.
BAN : yang patut disayangkan adalah penggunaan rata-rata ban pada semua matic Yamaha. Padahal secara bodi, GT125 EE ini lebih besar/lebar dari Xeon RC, kok ban masih menggunakan yang sama? Mengapa tidak di upgrade sedikit demi proporsional dengan seluruh bodi GT125? Gak tau juga
MESIN : sama sekali nyobamoto.com tidak bisa meng-eksplor sebagaimana harapan. Karena kecepatan konvoi terbatas di belakang truk sound system yang ada DJ-nya Tapi yang aneh, motor ini serasa tidak nyaman di kecepatan rendah. Ada ndut-ndutan ketika gas dikurangi atau ditutup, semacam engine break saat gas di lepas. Lha wong pelan-pelan sih. Entah karakter atau bagaimana.
Dengan gambaran diatas, monggo masbro mbaksis ambil kesimpulan sendiri.
Harapan nyobamoto.com adalah bisa test ride sebagaimana penggunaan harian. Seperti tes konsumsi bbm disini dan video akselerasi disini
Gimana masbro mbaksis…
Setuju nggak nih kalau ada tes penggunaan harian?
Moga aja dapat pinjaman unit dari PT. STSJ dah. Amin
Pict : nyobamoto.com
Related Posts
- Impressi nyobamoto.com Diatas New Yamaha GT125 EE
- Blog nyobamoto.com Hadiri City Riding Surabaya Bersama New Yamaha GT125
- Curi Start Pada 2014 Akan Makin Sering Dilakukan Pabrikan Motor Indonesia
- Ini Dia 10 Motor Terlaris 2013 Versi Data AISI
- Setelah Gagal Dengan Xeon, Matic GT 125 Tidak Menggunakan Kata Xeon?
- Suzuki Nex Yang Mulai Tebar Ancaman di Kelas Matic
- 7 Januari 2014 Yamaha Indonesia Rilis Motor Baru. Yang Mana?
- Yamaha Juga Akan Menginjeksikan Sisa Produknya Yang Masih Karbu
- Press Release_AHM Bukukan Rekor Penjualan Tertinggi
- KunKer (Kunjungan Kerja) ke Salah Satu Plant PT AHM
Filed under: Motor, Yamaha Tagged: adopsi., coba, eagle eye, GT125, Matic, performa, Soul GT, Test Ride, uji, Xeon, Xeon RC, Yamaha