Nyobamoto.com-Masbro mbaksis…
Sudah santer terdengar wacana pemerintah Чªήğ baru akan menaikkan harga bbm (bahan bakar minyak) dengan maksud mengurangi subsidi negara pada bensin atau premium. Sebuah kejadian biasa saja seharusnya untuk sebuah kehidupan bernegara. Hanya saja, Чªήğ sering terjadi adalah kenaikan bbm ini diikuti efek domino pada sektor lain. Tidak bisa dipungkiri bahwa hal ini berkaitan baik secara langsung maupun tidak langsung. Biasanya hal inilah Чªήğ akhirnya menimbulkan gejolak ekonomi baik dipusat-pusat ekonomi maupun Чªήğ jauh dari pusat ekonomi.
Ðařį informasi sementara yang berkembang, pemerintah akan menaikkan harga dua jenis bahan bakar yang kesemuanya ini punya efek sangat besar di masyarakat. Seperti pada gambar diatas, premium dan solar akan naik masing-masing Rp. 3.000,- ðařį harga saat ini. Premium ðařį harga Rp. 6.500,- menjadi Rp. 9.500,-. Sementara solar yang sebelumnya dibandrol Rp. 5.500,- menjadi Rp. 8.500,-
Dengan kondisi harga yang “disesuaikan” sedemikian rupa, apakah tidak ada yang kembali berfikir tentang irit? Tentunya ðařį berbagai faktor irit yang dimaksud.
1. Memang menggunakan kendaraan (motor) Чªήğ irit.
2. Merubah riding style dan tidak asal betot gas motor.
3. Tidak harus berada dijalanan secara percuma, kecuali memang ada keperluan. Selain menghindari macet, kemacetan juga menyebabkan borosnya bbm.
4. Dan beberapa hal lain Чªήğ patut diperhitungkan demi “konsumsi” bbm ini
So…
Kalau harga bbm seperti ini, apakah kita tidak berpikir tentang irit? Monggo opini sampean brosis.
Filed under: Opini Tagged: apbn, BBM, harga naik, kebijakan, regulasi, subsidi